Kak Heri Di Mata Pemain

Narasumber: M. Hasby Gumay

Pewawancara: Adzlina Afia

    Perubahan apa saja yang didapat setelah Kak Heri datang? Wah, banyak banget. Nggak bisa disebutin satu-satu. Yang pasti mindset anak-anak brass khususnya banyak berubah tentang kepelatihan menyangkut kedisiplinan, tanggung jawab, keseragaman, dan aspek-aspek tentang bermarching band layaknya juara.   Hal apa yang berbeda dari yang lama? Berbeda jauh, sih, nggak ada. Baik hard skill maupun soft skill. Tapi, Kak Heri tuh lebih memaksimalkan potensi yang MBWG udah punya. Dibenerin satu-satu biar semua sepemahaman dan seragam. Jadinya terlihat ada perubahan yang drastis. Padahal cuma mengefektifkan latihan yang udah dijalanin MBWG.   Langkah-langkah yang dilakukan agar sesuai dengan teknik baru itu bagaimana? Pertama, dengerin saat ada yang lagi ngomong di depan, jadi informasinya nggak kurang dan nggak lebih. Kedua, lakukanlah apa yang disuruh. Kalau berhasil mencoba terus diingat dan kalau belum berhasil jangan sungkan untuk bertanya. Ketiga, jangan pernah melupakan apa yang udah dibenerin atau dikasihtau. Bila perlu setiap evaluasi dicatat. Menurut banyak pelatih tamu, ada satu penyakit MBWG, yaitu suka melupakan apa yang sudah dibenarkan padahal sebetulnya bisa. Dan yang terakhir adalah mengulang sampai sempurna. Jangan cepat puas. “Practice makes perfect.”   Apa saja pelajaran non-teknis yang didapat dari Kak Heri? Banyak banget. Salah satunya attitude. Bagaimana seharusnya pemain bersikap di dalam lapangan. Harus mau diatur biar saat ada yang ngomong dan ngebenerin di depan nggak ada informasi yang kurang atau lebih jadi semuanya sesuai dengan director yang mengatur dari luar lapangan. Terus juga ada poin tentang keseragaman, bagaimana caranya pemain berusaha kompak dari segala hal, baik sikap saat bermain ataupun di luar. Jadi, intinya nggak boleh egois. Harus mementingkan keseragaman dan bagaimana caranya menyamakan semua aspek.   1449239685524

Kak Heri – Sena – Kak Heri (yang diwawancara) – Kak Kuntet