Sosok Pemimpin di Mata Jeffry

Berbicara mengenai topik kepemimpinan, rasanya kurang tanpa menghadirkan pemimpin itu sendiri. Kali ini redaksi kami diwakili oleh Aretha Fieradiella (A) dan Disa Arumnadia mendapat kesempatan untuk mewawancarai Jeffry Giranza (J), Ketua KM-ITB periode 2014/2015 seputar kepemimpinan dan Pemira ITB.     PROFIL SINGKAT JEFFRY GIRANZA 1398527128   Nama panggilan: jeffry Tempat tanggal lahir: tasikmalaya, 19 novemb 1991 Fakultas/jurusan: FITB/geologi Hobi: naik gunung Status: complicated Motto: Berhenti bukan ketika lelah, berhenti saat selesai     A: Bagi kakak, pemimpin itu kayak apa? J: Pemimpin adalah.. pemimpin bukan sekedar jembatan, pemimpin adalah pengaruh, kenapa pengaruh? Karena pemimpin tidak hanya dalam rangkapan tahunan, saya pemimpin bukan hanya sekadar presiden KM, saya pemimpin karena saya Jeffry Giranza. Kalau saya pemimpin sebagai jembatan, saat saya turun, saya sudah selesai. Misalnya, orang nurut kepada saya, saya nyuruh dia kesini dan kesitu, tapi saat saya lulus, saya masih bisa tidak menyuruh dia untuk membuat sesuatu? Tidak bisa, karena saya hanya sebagai jembatan. Maka, saya ingin jadi pemimpin yang berpengaruh, sampai kapanpun itu, saya akan tetap memimpin anak-anak lain. Tapi, sehebat-hebatnya pemimpin adalah pemimpin yang bisa menciptakan pemimpin yang baru, karena jadi pemimpin bukan hanya untuk dirinya, tapi agar orang lain bisa memimpin juga. Jadi pemimpin adalah pengaruh dan bisa menciptakan pemimppin baru.   A: Apakah kakak mempunyai sosok pemimpin yang dijadikan panutan? J: Soekarno, karena pertama dia mempunyai rasa nasionalisme. Hati saya bergetar ketika saya membaca buku sidang BPUPKI. Saya salut Bung Karno karena ia bisa menyatukan semua elemen saat Indonesia mau merdeka. Saat menyusun ideologi Pancasila, orang-orang pada berebutan, misalnya, para tokoh Islam ingin ideologi Islam diterapkan di ideologi Indonesia, yang Komunis ingin ideologinya diterapkan di ideologi Indonesia, dan lainnyga juga. Saat indonesia berdebat akan  ideologi masing-masing, bung karno berpidato atas hal ini, tanpa teks, berpuluhan menit, akhirnya semua orang setuju dengan hal yang dia pidatokan. Ia bisa menyatukan semua elemen di Indonesia dan saya ibaratkan KM ITB adalah Indonesia dan saya dapat menyatukan semua elemen KM ITB.   A: Sebelem kakak menjadi Presiden ITB, jabatan apa saja yang kakak pernah duduki? J: dulu saya pernah menjadi Ketua Himpunan Teknik Geologi 2012-2013, sebelumnya saya koordinator regional bagian Jawa Barat PERHIMAGI( Persatuan Himpunan Mahasiswa Geologi Indonesia).   A: Apakah motivasi awal menjadi presiden KM? J: Saya gelisah sama mahasiswa-mahasiwa ITB yang diam di kampus ini (apatis) dan tidak mau peduli terhadap masyarakat. Menurut saya, pendidikan yang diterangkan oleh KM ITB (pada saat waktu itu) tidak benar, yang berarti organisasi tidak menerapkan dan menanamkan nilai-nilai nasionalisme. Himpunan-himpunan pasti menanamkan kebersamaan dan kebanggaan, tp tidak menyinggung pengabdian terhadap sesama manusia, nasionalisma. Maka saya hadir disini untuk memberi pengabdian terakhir terhadap mahasiswa ITB untuk menanamkan nilai nasionalisme.   A: Tantangan paling besar apa yang dihadapi Kak Jeffry selama jadi presiden KM? J: Ketidaksinkronan periode di KM ITB. Pergantian kabinet himpunan-himpunan di ITB waktunya berbeda-beda, ada yang bulan januari. Februari, maret, dll. Ini tidak bagus dalam gerakan KM ITB karena setiap himpunan memiliki fungsi masing-masing (di KM ITB), etiap unit juga. Saya berharap pergantian kabinet bersama-sama agar dapat sama-sama merumuskan konstitusi utama dalam setahun kedepan.   A: Bagaimana kalau menghadapi mahasiswa ITB? J: Kebanyakan mahasiswa ITB itu himpunan-sentris. Mereka membanggakan himpunan, namun untuk mengabdi kepada manusia sangat kurang.   A: Nilai utama apa yang kakak dapat selama jadi Presiden KM? J: Banyak banget. Saya harus sabar karena banyak tekanan yang didapat, pembelajaran yaitu saya belajar terus seperti saat baru dijabat sebagai pemimpin, kita masih goblok, namun saat kita turun dari jabatan Presiden, kita menjadi lebih pintar. Saya belajar banyak menjadi presiden dan lebih menghargai setiap proses yang ada.   A: Harapan kakak terhadap periode KM ITB berikutnya? J: Yang saya harapkan adalah untuk meneruskan mimpi-mimpi KM ITB yang belum tercapai. Mimpi-mimpi yang telah terwujudpun tetap diteruskan. Tidak hanya mimpi sendiri yang dibawa tapi mimpi-mimpi sebelum-sebelumya(kabinet sebelumnya) juga tetap diteruskan.   A: wah begitu ya kak. Kalau cita-cita kakak kedepannya? J: Saya ingin menjadi sosiopreneur. Kalau entrepreneur, mereka melakukan bisnis properti, namun kalau sosiopreneur, saya melakukan bisnis sosial. Kita datang ke masyrakat dan kita melihat masalah apa di masyrakat dan kita kembangkan masalah itu. Saya juga ingin melanjutkan S2 mengambil sustainable energy, yaitu saya akan belajar energi-energi terabarukan dan dapat diterapkan di Indonesia. Saya akan membuka yayasan yang berlandasan ekonomi masyrakat, saya akan masuk ke desa-desa yang belum modern, contohnya belum ada listrik, saya memilih listrik karena menurut saya listrik adalah modal untuk melakukan mata pencaharian. Untuk produktif tanpa listrik otu susah. Saya akan kembangkan desa tersebut untuk bekerja agar dapat mendapatkan listrik, saya juga akan menyediakan energinya. Masyarakat juga harus produktif dalam menggunakan listrik ini.   A: Apakah ada tips-tips menjadi pemimpin spesial dari kakak? J: Seorang pemimpin bukan sekedar teori, seperti hanya mendengar apa yang saya bicarakan atau membaca apa yang saya tulis atau membaca artikel menjadi pemimpin itu tidak cukup. Pemimpin itu bukan hanya ucapan, namun juga dibuktikan lewat tindakan. Pesan saya untuk rasakan, buktikan, dan lakukan. Kalau kalian belajar kepimpinan, kalian harus menjadi sebuah ketua untuk acara apapun, dan akan belajar banyak dari itu, dan saya berharap tidak berhenti disitu karena setelah menjadi pemimpin, kita akan mempengaruhi orang lain. Harus ada pengalaman menjadi pemimpin.   A: Sekarang kita akan menanyakan mengenai PEMIRA, sekarang PEMIRA telah dibentuk penanggung jawab sementara, kenapa begitu ya kak? J: Pada waktu itu telah dibuka 2 gelombang pendaftaran Presiden KM ITB, gelombang pertama yang daftar ada 5 orang dan yang balikin berkas cuman satu, dan gelombang kedua ada 3 orang dan yang balikin berkas cuman satu. Alasannya saya kurang tahu, apa karena berkasnya sulit atau mereka cuman main-main tapi akhirnya yang mengembalikan berkas cuman satu. Ini tidak bisa ditindaklanjuti karena calon ketua kabinet minimal harus 2. kalau dibuka pendaftaran ketua tidak memungkinkan untuk terpilihnya ketua baru, karena memerlukan waktu sebulan untuk PEMIRA, dan batas waktunya sampai 24 Maret itu tidak cukup, maka diperlukan PJS untuk menanggulangi kekosongan kepemimpinan. Sebelum amsa jabatan saya selesai, harus  ada orang yang akan menduduki jabatan saya. Nanti akhir april sampai awal mei akan dijabati oleh PJS dan awal mei akan dijabati oleh Presiden KM baru. Sekarang PJS dibuka pendaftarannya.   A: Ada pesan untuk PEMIRA? J: saya sebenarnya saya kurang sreg untuk turun dari jabatan ini karena belum ada presiden baru yang terpilih. Pertama untuk semua, jangan takut untuk memilih presiden KM ITB yang baru karena presiden KM ITB adalah sebuah faktor atau wadah yang bisa memberikan pendidikan dan gerakan kepada mahasiswa ITB. Pesan saya kepada pengurus kabinet berikutnya, untuk belajar banyak, bisa dari dokumen-dokumen saya yang saya sudah selesaikan, dari LPJ sampai majalah-majalah yang berguna untuk kabinet, dan untuk aktif berinteraksi dengan kabinet-kabinet sebelumnya. Tanyakan kepada presiden KM maupun menko-menko sebelumnya agar mereka dapat menyelesaikan masalah dan jalan yang baik. Dan evaluasi dari kabinet sekarang ini untuk tidak diulang.   Wah terima kasih ya kak atas waktunya. Semoga wawancara ini berguna bukan hanya untuk kami, MBWG ITB, tetapi untuk semua yang membaca. Sukses ya kak untuk kedepannya dan semoga menjadi Geologist yang zuper ahli.